Semua orang tua pasti menginginkan anaknya tumbuh dan berkembang secara optimal, bukan? Selain dari segi fisik, perkembangan kognitif dan sensorik juga perlu diperhatikan. Salah satu cara mengoptimalkan perkembangan kognitif anak adalah dengan mengajaknya berkegiatan fisik. Selain itu, stimulasi anak sejak usia dini dengan permainan edukatif dari jual grosir mainan anak.
Di tengah gempuran teknologi yang kian canggih, orang tua tetap perlu menyediakan permainan edukatif bagi anak. Alasannya, karena anak yang memiliki screen time terlalu tinggi kurang optimal perkembangannya. Lain halnya bila sejak usia dini, anak sudah diajak memainkan permainan edukatif dan beraktivitas fisik. Lantas, apa pentingnya sih menstimulasi anak sejak dini?
Pentingnya Menstimulasi Anak Usia Dini dengan Permainan Edukatif
Ada banyak manfaat yang diperoleh si kecil ketika memainkan permainan edukatif. Nah, berikut ini beberapa manfaat yang tidak akan diperoleh bila anak terlalu banyak bermain gadget.
-
Fungsi Motorik yang Kian Meningkat
Salah satu manfaat yang diperoleh dengan memainkan permainan puzzle maupun balok warna-warni dari jual grosir mainan anak adalah membantu melatih motorik anak. Fungsi motorik sendiri memiliki peran yang sangat penting dalam tumbuh kembang anak. Gerakan motorik bisa dianggap sebagai fondasi dalam mendukung aktivitas anak. Baik dari segi bersosialisasi, belajar, bermain, hingga membangun kepercayaan diri si kecil.
Baca Juga : Ini Tips Memilih Distributor Mainan Anak Berkualitas dan Recommended 2023
Namun, fungsi motorik pada anak tidak akan bisa berkembang tanpa adanya stimulasi. Oleh karenanya, orang tua perlu menstimulasi motorik halus dan kasar anak dengan memberikan permainan edukatif yang sesuai usia si kecil.
Meski begitu, jangan asal memilih mainan untuk anak-anak. Apalagi jika si kecil masih berusia 4-12 bulan. Agar si kecil tertarik, berikan permainan edukatif yang punya warna-warna mencolok. Selain mengenalkan tentang warna, permainan untuk bayi juga harus memiliki bentuk yang menarik tapi tetap aman bagi bayi.
-
Menambah Wawasan Anak
Mainan edukatif dari grosir mainan Jogja ternyata juga bisa menambah wawasan si kecil, Mom. Apalagi jika didukung dengan interaksi bersama orang tua dengan metode bercerita. Dengan mendengarkan cerita yang orang tua bacakan, anak akan meningkat kemampuan bahasanya. Begitupun dengan kosa kata yang semakin bertambah.
Hal ini juga berlaku ketika Anda memberikan mainan musik sederhana ataupun bunyi binatang. Anak akan mengenal melodi-melodi menarik yang melatih geraknya.
-
Memudahkan Anak Berkonsentrasi
Saat usia dini, anak-anak cenderung sulit berkonsentrasi. Perhatiannya sangat mudah teralihkan saat melihat sesuatu yang menarik. Bila tidak diasah sejak kecil, anak akan kesulitan saat besar nanti gara-gara tidak bisa berkonsentrasi secara baik.
Untungnya, melatih konsentrasi anak dapat dilakukan memberikan permainan seperti puzzle kayu dari grosir mainan Makassar. Selain melatih konsentrasi anak, puzzle juga melatih kemampuan si kecil dalam memecahkan masalah ketika mereka harus merangkai kepingan-kepingan kecil menjadi satu gambar utuh.
-
Meningkatkan Kemampuan Si Kecil dalam Memecahkan Masalah
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, bahwa permainan edukatif turut membantu meningkatkan kemampuan anak dalam memecahkan masalah yang mereka hadapi. Misalnya saja ketika si kecil harus memasukkan balok ke kerangka yang sesuai dengan bentuknya.
Saat mengalami kegagalan, anak akan berlatih ulang hingga berhasil. Selain meningkatkan kemampuan memecahkan masalah, permainan dari grosir mainan Cirebon juga melatih kesabaran anak.
Kenali Gangguan Perkembangan Motorik Pada Balita
Kurangnya stimulasi dan aktivitas fisik ternyata mempengaruhi perkembangan motorik balita. Kondisi ini tentunya membuat orang tua merasa khawatir karena perkembangan buah hatinya cenderung terlambat dibanding anak seusianya. Meskipun perkembangan anak tidaklah selalu sama, tapi Anda perlu waspada. Lalu, apa saja gejala gangguan perkembangan motorik pada anak yang tidak distimulasi sejak dini?
-
Anak Belum Bisa Berjalan di Usia 18 Bulan
Saat memasuki usia 8 bulan, balita biasanya sudah mulai berlatih berdiri. Si kecil juga akan memegang barang-barang di sekitarnya seperti kursi dan meja untul latihan melangkah. Jika sampai usia 18 bulan si kecil belum bisa berjalan, Anda perlu waspada.
Selain berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan ada tidaknya gangguan perkembangan motorik, Anda bisa memberikan stimulus dengan permainan edukatif dari grosir mainan anak. Salah satunya adalah menggunakan baby walker. Tak hanya itu, Anda pun bisa memberikan push walker dari tempat grosir mainan anak di Bekasi. Berbeda dari baby walker, push walker bekerja dengan cara didorong secara manual menggunakan tangan si kecil.
-
Gerakan Tubuh Balita Terlalu Kaku atau Terlalu Lemas
Gerakan tubuh yang terlalu kaku atau terlalu lemas dibandingkan anak seusianya juga bisa menjadi tanda balita mengalami gangguan perkembangan motorik. Akibatnya si kecil kesulitan bergerak secara efisien dan mudah kehilangan keseimbangan.
Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk melatih perkembangan motorik halus maupun kasar pada anak. Salah satunya dengan memberikan mainan bola dari grosir mainan anak Bekasi. Anda juga bisa melatihnya dengan mengajak si kecil melakukan aktivitas fisik seperti bersepeda, bermain pasir kinetik, permainan bongkar pasang, hingga menyusun balok.
-
Kurangnya Koordinasi
Gangguan perkembangan motorik pada balita juga bisa ditandai dengan kurangnya koordinasi. Untuk mencegah kondisi semacam ini, Anda perlu menstimulasi si kecil sejak dini dengan memberikan permainan dari grosir mainan anak di Lampung. Beberapa permainan yang cocok untuk melatih koordinasi di antaranya adalah lego, balok kayu, merangkai manik-manik, mewarnai, hingga bermain puzzle.
-
Pergerakan Si Kecil Dominan Menggunakan Satu Sisi Tubuh Saja
Tingkat perkembangan motorik anak dapat Anda lihat dari bagian tubuhnya yang dominan digunakan. Perkembangan yang normal menunjukkan si kecil menggunakan sisi tubuhnya secara seimbang. Namun, ketika mengalami gangguan perkembangan motorik, anak akan menggunakan satu sisi tubuh saja.
Ada banyak mainan edukasi yang sebenarnya bisa digunakan untuk melatih pergerakan si kecil sejak dini. Salah satunya dengan mengajaknya lempar tangkap bola. Permain-permainan edukatif ini bisa Anda temukan dengan mudah di grosir mainan di Medan.
-
Kemampuan Motorik Balita Cenderung Menurun
Tanda terakhir ketika balita mengalami gangguan perkembangan ialah kemampuan motoriknya cenderung menurun bila dibandingkan anak seusianya. Misalnya, balita usia 12 bulan sudah mulai belajar berdiri, tetapi si kecil masih merangkak dan menyeret tubuhnya untuk berpindah tempat. Orang tua harus lebih aware dengan kondisi ini, apalagi jika kemampuan motorik anak menurun secara drastis dalam waktu tidak lama.
Itulah pentingnya stimulasi dan tanda balita mengalami gangguan perkembangan motorik. Agar tumbuh kembangnya optimal, berikan stimulus dengan permainan dari toko grosir mainan Makassar. Beragam permainan seperti puzzle, lego, menyusun balok, hingga bola sensorik dari grosir mainan Medan akan membantu meningkatkan kemampuan motorik si kecil sejak memasuki usia 4 bulan.
Jangan tunggu si kecil menunjukkan gejala gangguan perkembangan, Mom. Anda harus lebih aktif dalam memberikan stimulus jika ingin fungsi motorik dan kognitifnya meningkat. Meskipun kemampuan ini dapat berkembang seiring bertambahnya usia, tapi si kecil tetap butuh permainan edukatif dari jual grosir mainan anak atau distributor mainan anak.