Beringin Toys

Toko Mainan Grosir Disc. Up to 59%
Lokasi Toko :
Mainan Edukatif Grosir

Mainan Edukatif Grosir

Memulai bisnis berjualan mainan anak sangat menguntungkan. Pasalnya, mainan bisa menstimulus perkembangan anak. Orang tua hanya perlu memilih jenis mainan yang aman dan sesuai usia anak mereka.

 

Harga Grosir Mainan Termurah & Terbaru Oktober 2023

 

Nah, sebagai pebisnis Parent tidak hanya memahami tempat mencari mainan edukatif grosir, tapi juga jenis mainan yang aman. Simak beberapa jenis mainan yang aman bagi anak tersebut sebelum membeli dari toko mainan anak grosir.

 

Pastikan Memilih Mainan yang Sudah Tersertifikasi 

Jangan salah! Ternyata mainan juga perlu sertifikasi, terlebih mainan untuk anak-anak. Sertifikasi ini berguna untuk memastikan bahwa mainan tersebut sudah benar-benar aman untuk anak. Di Indonesia sendiri, produk-produk layak jual dan aman sudah harus berstandar SNI (Standar Nasional Indonesia). Agar lebih aman lagi, ada baiknya memilih jenis mainan yang sudah memiliki sertifikat lainnya, seperti CPSC, ASTM, atau EN71.

 

Periksa Keterangan Bahan yang Digunakan 

Parent, jangan sampai lupa untuk memeriksa keterangan bahan yang digunakan untuk membuat mainan tersebut. Pasalnya, ada beberapa mainan yang dibuat dengan bahan yang tidak aman untuk anak-anak dan balita. Pastinya akan sangat bahaya jika anak-anak atau balita sampai menggigit mainan tersebut.

Karena itu, saat membeli mainan edukatif grosir untuk bisnis pastikan Parent memilih produk yang tidak beracun. Umumnya, mainan tersebut sudah berlabel bebas BPA.

Contoh lainnya adalah dengan memilih produk mainan dengan bahan food grade. Bahan seperti ini lebih aman khususnya saat digigit oleh anak atau balita.

 

Pilih Mainan dengan Ujung yang Tidak Tajam 

Beberapa mainan edukatif memang tampak menarik, tapi belum tentu aman. Ada beberapa jenis mainan dengan ujung yang tajam. Mainan ini sedikit berbahaya jika dimainkan oleh anak atau balita.

Mereka akan cenderung mudah tergores dan terluka saat memainkan mainan tersebut. Karena itu, pastikan desain mainan anak tersebut tidak tajam.

Dengan begitu, orang tua yang membeli mainan dari Parent menjadi lebih tenang. Anak pun bisa memainkan mainan tersebut seharian tanpa rewel karena kesakitan.

 

Pilih Mainan yang Sudah Diamplas Sempurna 

Pastikan juga mainan tersebut sudah diamplas sempurna. Hal ini perlu diperhatikan khususnya jika mainan tersebut terbuat dari kayu. Mainan yang tidak diamplas dengan sempurna juga menggores kulit anak.

Bahkan, partikel kecil dari bahan tersebut rawan masuk ke kulit anak atau balita. Jika sudah seperti ini, tentu anak akan merasa tidak nyaman dan bahkan kesakitan. Untuk mengujinya, Parent bisa meraba permukaan mainan tersebut.

Jika sudah terasa lembut dan rata, maka mainan tersebut sudah diamplas sempurna. Jika belum, ada baiknya Parent mencari mainan lainnya.

Sekarang, Parent tidak perlu ragu lagi jika ingin berjualan mainan. Parent hanya perlu mencari tempat grosir mainan anak untuk membeli mainan edukatif grosir. Ingat! Harga murah bukan segalanya. Pastikan juga menjual mainan anak yang berkualitas dan aman.

Septian Putra Pradana
Septian Putra Pradana

Digital Enthusiast who possesses a deep passion for all things related to the digital realm. Harnessing the power of digital sorcery, it stands ready to guide you and unveil an array of invaluable information to aid you on your journey.

Distributor Mainan Anak
Grosir Mainan Cirebon
Berita Terbaru

Berita Terkini

Grosir Mainan Anak Terdekat
Business

Bagi para pebisnis mainan anak, menemukan grosir mainan anak terdekat yang menyediakan produk berkualitas dengan harga terjangkau adalah kunci untuk meraih keuntungan maksimal. Pasar mainan

Selengkapnya
Bahaya Membentak Anak
Kids

Bahaya Membentak Anak – Sebagai orang tua, kadang kita merasa kewalahan menghadapi tingkah laku anak-anak yang belum sepenuhnya bisa mengontrol emosi mereka. Tak jarang, dalam

Selengkapnya
Jenis-Jenis Mainan Motorik
Kids

Jenis jenis mainan motorik Memasuki usia 3 tahun, anak-anak berada pada fase penting dalam perkembangan motorik mereka. Di usia ini, kemampuan motorik anak mulai berkembang

Selengkapnya

You cannot copy content of this page